TERLALU JAHATNYA AKU?
Nama ku Rayiza karim, aku ingin menceritakan
tentang hubunganku dengan pasanganku sekarang. Cerita yang penuh dengan
perjuangannya.
Aku
biasa di panggil ayi, aku mengenalnya disebuah acara. Aku sebelumnya tak dekat
dengannya, dan malah aku tak mengenalnya.saat di acara tersebut aku menanyakan
sesuatu padanya “tinggal dimana?” tiba tiba aku mengajaknya, menanyakannya.
Entah mengapa. Kebetulan di acara tersebut ada pentas musik, jadi tak terdengar
suaranya, jadi aku tak mendengar dia menjawab
apa. Setelah itu kami tak pernah ketemu lagi, jadi pada suatu hari seperti
biasa aku membuka situs facebook ku. aku menemukan akun yang tak asing lagi, ya
dia. Dia yang sepertinya pernah ku lihat, cowo yang kemarin kutemu di pentas
seni. Namanya farid muamar. Aku menambahkannya sebagai teman. Saat dia telah
menerimaku menjadi kawan, kami sering chat. Sampai akhirnya ku menemukan hal
yang asik darinya untukku tersenyum, lalu kami bertukaran nomer handphone, kami
berlahan dekat dan sangat dekat. Aku merasa nyaman dengannya. Dia mempunyai
pacar seleting denganku di kampus yang berbeda, dia mengatakan bahwa dia
menyayangiku, namun dia tak bisa menjadikanku pacarnya. Dan itu membuatku tak
perduli lagi padanya, karna kufikir banyak masih yang bisa menjadikan ku
sesuatu hubungan dengan tawa melebihi dirinya. Pada suatu hari aku bertemu
dengan seorang, yang akhirnya menjadi pacarku. Namanya Gery anwar. Saat aku
berpacaran dengannya, aku sudah hampir melupakan farid, namun apa? Dia hadir
lagi di kehidupanku. Dia mengirimiku pesan “apa kabar?” ya berlanjut dan
berlanjut lagi, dia seperti memancingku kembali untuk sepeti dulu. Dan saat dia
mengetahui aku sudah berpacaran dengan seorang, dia kecewa. Ya untuk apa dia
kecewa? Dia masih betahan dengan pacarnya, aku tau itu. dia hanya mengatakan
“hatiku hanya 1 untuk dia, namun perasaanku telah dipenuhi olehmu dan itu
sangat dalam hingga kulupa apa makna cinta dan kesetiaan” aku sedikit pun tak
peduli, yang aku butuhkan hanya kenyamanan hati. Begitu nyamannya aku dengan
dia, kami memutuskan menjalin hubungan tanpa sepengetahuan pasangan kami. Aku
jahat, sangatlah jahat, namun aku hanya dapat puas bila tetawa dan dapat
melupakan setiap masalah. Pada saat itu aku tak begitu menghormati kasih dan
sayang. Yang ada hanya kesenangan. Ku akui padanya kalau perasaanku padanya tak
melebihi perasaanku kepada geri, dan dia katakan padaku bahwa perasaan kepadaku
lebih besar dari pada perasaanya ke pasagannya. Itu tak membuatku mempunyai
perasaan lain kepadanya, karna aku tak ingin membohongi perasaaku sendiri. Pada
suatu hari dia mengajakku bertemu, ya aku mau. Namun entah mengapa selalu saja
tak bisa. Hanya beberapa kali berpapasan di jalan saja saat kami menuju ke
tujuan dengan kesibukan masing masing.
Dan ya, dia memutuskan pacarnya, entah
mengapa dia mengatakan akulah segalanya. Dia memintaku memutuskan pacarku,
jelas saja aku tak mau. Karna apa? Dulu aku pernah di posisi yang dia alami
sekarang. Kami menjalani tanpa amarah, tanpa cemburu. Hanya tertawa, senang dan
kegembraan yang ku dapatkan dari dirinya. Sifatnya yang terlalu baik dan sabar
membuatku luluh dan memutuskan untuk menghentikan hubungan dengan pacarku karna
aku sudah tak dapat bertahan dengan sifat gery yang terlalu posisif dan itu
bukan karna farid, farid pun pada saat itu aku putuskan, karna aku berfikiran
hanya masa depan dan kesenangan yang harus aku gapai, bukan cinta. Namun apa, hanya
berselang beberapa minggu kami tanpa kontak, dia hadir kembali mengirim pesan
singkat. Kami jalin lagi hubungan kamu tanpa sepengetahuan 1 orang pun, hanya
dia dan aku. lagi lagi kami mencoba mencari waktu untuk bertemu, namun tetap
tidak bisa. Kami sudah sama sama lupa muka kami masing masing. Dan aku berfikir
tentang cinta saat itu, aku mencoba berfikir dewasa, ya sebaiknya aku dan dia
jangan bertemu dulu, aku berfikir bila memang dia menyayangiku, mencintaiku
tulus, dia tak akan keberatan hanya mengatahui keadaanku tanpa bertemu
denganku.
Dan dia meng iyakan walaupun dengan sedikit mengeluh. Aku katakan
padanya “jika kamu ngerasa berat, kamu katakan biar kita menjauh” namun dia
“ya, aku bisa betahan, kita jalani sesanggup apa kita” dan itu membuat aku tak
begitu yakin dengannya. Saat ini aku sudah masuk semester 2, dan butuh 2 atau 3
tahun lagi sampai aku mendapat gelar sarjana. Saat aku telah naik semester 4,
dia memutuskan untuk melanjutkan s2nya ke singapore.
Dan kami nyaris sangat
jarang kontak, hanya menggunakan jejaring sosial kami dapat berkomunikasi,
terkadang aku menangis mendengar suaranya, namun aku memaksakan diri bahwa aku
tak boleh merasakan sayang yang dalam, karna tak penting, walau terkadang aku
sering mengeluh pada diriku sendiri, apa yang membuatku begitu merumitkan cinta.
Aku terlalu sering membentaknya, teralu tidak mempercayainya. Padahal semua
keinginanku, dia selalu mengiyakan apa yang aku pinta. Aku sering mengancam
akan meninggalkannya, namun dia tetap bertahan mengatakan “Aku mencintaimu”
tanpa beban. Namun semakin dia tegar, semaikn aku menuduhnya bahwa dia
mempunyai seseorang dia negri itu. setiap malam, kami chatiing. Netbookku
online 24 jam, begitu juga dia. Terdengar BUZZ setiap saat dari pesan “jangan
lupa makan sayang, jangan lupa solat, kita pasti bertemu” namun aku sedikit pun tidak memperdulikannya.
Aku masih tetap berfikir dia itu hanya berbicara saja, karna apa? Dulu dia
mampu memcintaiku disaat dia bersama kekasihnya yang selalu di sampingnya.
Sedangakan sekarang? Hampir 4taun kami tak pernah bertatap muka dan aku salalu
membentaknya terkadang dengan kasar, apa dia tahan dengan perlakuanku. Pernah
aku memutuskannya, memutuskan hubungan kami. Dia mengiyakan, dan apa? 2 hari
kemudian tetap saja dia mengirimiku chat “jangan lupa makan, dan solat, kita
akan bertemu suatu saat sayang” aku yang terlalu sibuk tak pernah sempat
membalasnya. Pada suatu hari aku mendapat cuti dari kampusku, lalu teman
temanku mengajak berlibur ke singapore. Aku, pery, davi, dan raka. Aku hanya
mengabarkan pada farid “minggu depan aku ke singapore”
“serius sayang? Apakah kita bisa bertemu?”
“menurutmu?”
“ya pasti bisa, aku sangat merindukanmu”
“ya bila aku ada waktu, karna waktuku hanya
untuk teman temanku”
“iya sayang, aku menegerti”
Lalu aku langsung menutup netbookku tak
memperduliaknnya lagi, keesokan harinya aku pergi dengan davi membeli
perlengakapan liburan, davi bisa dikatakan teman mesraku.
Dia menyukaiku, namun
aku tak sedikit pun menyukainya, aku hanya memakainya untuk kesenangan ku saja,
seperti membayar segala kebutuhannku, keinginanku. Aku tak pernah menyurunya,
memintanya. Dia yang selalu menawarkannya.
Akhinyra kamu sampai ke singapore, kami
berlibur 2 minggu, selama seminggu, aku tak pernah membuka netbooku, aku tak
ingin liburanku du ganggu oleh siapapun. Pada suatu malam sehabis ku mandi, aku
membuka netbooku. Adalebih dari 100 pesan dari farid, dan semua kuhapus,
kecuali 1 “aku sangat merindukanmu ayi” dan setelah ku bacca, ku memutuskan
untuk membalasnya “kita bertemu setelah kamu dapat meyakinkanku tentang dirimu,
akan menjadi apa aku bila bersamamu, bahagia? Bila kau yakin, kau datang
denganku dan aku akan tulus mencintaimu” ENTER. Langsung aku kirim. 10, 20
menit belum terbalas. Lalu masuk, dia membalasnya “mungkin aku satu satunya
pria terbodoh ya sayang, aku terlalu dalam mencintaimu, kau begitu baik, kamu
begitu dekat di hatiku, entah apa yang aku rasakan, aku selalu tersenyum
membaca 1, 1 dan semua pesanmu, taukah kamu? Pesan mu pertama dan pesan mu
terakhir tadi masih tersimpan, di situ aku membaca ketulusanmu walau
menyakitkan, aku akan datang untukmu dengan beribu permintaanmu, aku bersabar
sebagaimana kau bersabar menanti pembuktianku, yaudah tidur ya sayang, jangan
lupa makan, asal kamu bahagia dan baik baik saja itu tlah cukup bagiku, sesampai
di indonesia ku mohon kabari aku ya sayang” aku membacanya tanpa rasa, hanya
hampa. Aku membalasnya “ya, kamu juga ya” lalu dia membalas sepeti biasa “i
love u never end” kemudiad aku langsung mnutup netbookku dan tidur. Di hari
terakhirku di sini, davi mengajakku berbelanja. Lalu kami pergi ke sebuah
depertement store, saat aku melewati tempat tempat perbelanjaan tersebut aku
melihat gaun yang sangat indah, berwarna merah marun dengan sedikit gliter
mutiara di lehernya. Tampak sangat anggun “kenapa? Mau itu kamu yi” tanya davi,
aku hanya diam dan sedikit menyadar diri bahwa dia telah cukup banyak
mengeluarkan uang untukku. Aku memilih jalan lalu davi menarik tanganku dan
membawa ku masuk ke toko tersebut. Davi langsung mengatakan memilih baju itu,
namun apa? Baju tersebut baru saja di beli oleh seseorang, tampak dari wajah
davi yang menyesal, entah mengapa aku sedikit merasa bersalah melihat dia
selesu ini karna gaun tesebut. Lalu aku ingin sekali membuat dia tesenyum, aku
mengajaknya makan dan sampai sore kamu pergi menyusuri jalan jalan dan pergi
melihat sunset. Di situ davi mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku, namun
mendadak aku teringat farid. Sejahat ini kah aku? aku seperti sangat
mencampakkannya dan berusaha membuat diriku ratu. Aku langsung mengajak davi
pulang, aku tak mau membuat davi semakin larut denganku. Malam itu aku langsung
berkemas barang dengan pery di kamar 267 ku. aku masih teringat gaun itu, sangat
indah.
Kami pun akhirnya tiba di indonesia, dan aku
langsung memberi email kepada farid, entah mengapa aku tiba tiba teringat
padanya, dengan lembut aku mengatakan “sayang, aku sudah sampai, kamu jangan
khawatir lagi ya”kataku. Namun yang biasa dia dengan cepat membalasnya, malah
sangat lama. 4 jam aku menunggu belum di balas olehnya. Lalu pada pukul 10
malam, dia membalas pesanku “alhamdulillah sayang kamu sudah sampai dengan
selamat” lalu aku tak membalsnya, aku kesal karna dia sangat lama membalas
emailku.
Lalu dia membalas emailku lagi “sayang, aku tadi sangat sibuk mengurus
kelulusan dan kerjaanku dikantor, maaf ya sayang, kamu sangat baik bersabar
dengan kelakuanku, tidur yang nyenyak ya sayang” aku tetap tak ingin
membalsanya. Keesokan pagiya aku memang tidak kuliah, memperpanjang cuti 1
minggu lagi. aku membuka tivi dan meminum secangkir susu coklat kesukaanku, ada
breking news “pesawat terjatuh” aku langsung mengganti chanel karna aku tak
suka berit dan meminum susu coklatku lagi. lalu aku ke kamar mebuka netbook,
dan seperti biasa ada 1 email dari farid, namun hari ini 3 email, aku buka
email pertama “selamat pagi sayang, udah solat kamu? Jangan lupa sarapan ya
sayang, ingat kamu saat kita masih kuliah? Kamu selingkuhanku dan sebaliknya,
kamu jahat karna aku sayang, maaf kan aku yaa” dan terbersit aku tentang apa
yang dulu aku dan dia lakukan, aku tersenyum kecil mengingatnya “hahahahahah
dia mengingtanya ..” lalu aku membuka email ke 2 “sayang, sadarkah kamu aku
sanagt merindukanku lebih dri yang kau bayangka, 6tahun aku mencintaimu dengan
setulus hatiku, dan aku datang dengan buktiku sayang, kamu baik menungguku dan
setia walaupun aku jauh” air mataku tiba tiba keluar, entah mengapa dan aku
langsung mebuka email ke 3 “sayang, beberapa jam lagi aku akan terus di
sampingmu selamanya” yaa, baru terfikir atas maksudnya, aku berdiri sambil
berfikir sesuatu yang belum ku sadar, gelas susu coklat ku terjatuh saat ku
sadar break news pagi ini, aku langsung lari dan membuka tv, “pesawat NR535D
dari seingapore menuju jakarta terjatuh” terdengar suara mamahku yang
memanggilku, namun aku mendadak seperti tak sadar lagi.
Aku terbangun di kamarku, “sudah bangun ayi?
Kenapa ayi” tanya mamahku. mamahku yang sama seklai tidak tau mengapa lalu aku
ceritakan semua, mamaku kaget dan langsung menemaniku meliahat informasi apakah farid termasuk dalam pesawat itu?
Aku melihat daftar korban, 1,2,3,4 -78. Ya ke
78 : Farid muamar, tujuan jakarta. Aku sontak mengeluarkan air mata, dan ada
seorang ibu denagn suaminya datang “kamu ayi? Saya mamahnya farid “tanyanya.
Aku yang tak sanggup menyangka apa ini mimpi? Hanya menganggukan kepalaku. Aku
di bantu di bawa ke bangku oleh mamahku. lalu mamah farid menjelaskan “farid
sangat banyak menceritakan tentang kamu ayi, dia sangat mencintaimu, katanya
kamu begitu baik, tulus, sabar mengahadapi farid dan setia menunggunya 6 tahun
..”. aku rasanya ingin menyambung pembicaraan mamanya farid, namun tak mampu.
Lalu terdengar suara yang memanggil keluarga dari farid muamar bahwa mayatnya
telah ditemukan, aku langsung memaksa ragaku berlari. Aku melihatnya, aku
memagang pipinya hingga sungguh aku tak kuat menahan jiwaku, tak sanggup
kehilangnya, aku tak sanggup membalas segalanya .. mamahku mengusap air mataku
dan membiarkan tim medis menangani mayat farid. Aku tediam lesu di ruang
tunggu.
Tlah pukul 10, aku tlah siap mengahadiri
pemakaman pacarku, kekasih yang kusia siakan. Hatiku berat, rasanya baru
kemarin aku masih menerima email darinya. Namun pagi ini dia tlah tiada. Ak
melihat badannya bebalut kafan, aku sperti tak percaya, namun iniah
kenyataanya. Palayat berlahan telah pulang, dan mamahku membiarkan ku sendiri.
aku hanya diam menatap nisannya lalu aku beranjak pergi.
Aku bangun tidur, dan membuka netbookku, aku tak
mendapati emailnya. Lagi lagi air mataku keluar mengingat hal yang aku lakukan.
Tiba tiba terdengar bel ruamhku, aku menerima sebuah bingkisan dan dari
singapore di kirim 5 hari yang lalu, dan tiba sekarang. Aku membukanya, ya dari
farid. Menetes lagi peluhku, gaun yang tak kumiliki itu ternyata tlah
dihadiahkan farid untukku. Dan aku membaca surat yang ia titipak “sayang, ini
hadiahku untukmu, kamu suka kan? Hmm sore ini aku ingin kita bertemu di gedung
pensi dimana pertama kita bertemu dangan menggunakan gaun itu yang sayang,
apapun yang terjadi kamu harus datang. Dan sayang, apapun yang kita lalui ini
sepertinya sangat bahagia, sayang kamu sangat baik, hingga sekarang aku datang
dengan buktiku mencintamu samapi kau meneteskan air mata. Sayang maaf ya dengan
sagalanya, aku tunggu sayang malam ini, banyak yang ingin aku bicaranakn,
goodbye love u” air mataku menetes dan mebasahi surat terakhir farid, aku
terduduk lesu. Aku tak percaya, dan aku tak mungkin pergi seperi yang dia
inginkan, namun aku harus tetap pergi
untuk cintanya.
Waktu telah menunjukkan pukul 7 malam, aku
pergi menggunakan mobilku. Gedung itu sangat penuh dengan lampu, dan aku yang
aku fikirkan siapa yang berada di dalam situ. Aku menuruni mobilku, aku
memasuki pintu itu dan langsung terliahat meja dengan dua bangku. Lalu seperti
ada yang menyentuh tanganku, mulutku reflek menyebut nama “farid” dan ternyata
davi, entah mengapa dia yang ada. Dia memegang tanganku dan mengajakku duduk,
dia menjelaskan bahwa farid telah melihat semua saat davi bersamaku di pantai,
dan yang membeli gaun itu ternyata farid, dia cukup senang karna sekian lama
tak meliahatmu dan akhirnya dapat melihatmua tersenyum denganku, dia menitipmu
denganku, dan dengan ini apakah kamu mau menjadi istriku? Tanya davi. Aku diam,
akuhanya memikirkan farid, namun mulutku mengatakan “iya”. Davi yang kini
terganti menjadi nyawaku. Namun seperti yang fadri katakan dulu “hati hanya 1,
namun perasaanku telah penuh dengan namamu ayi .. dan farid kamulah yang sangat
baik yang mampu membuatku larut tak sunggup membatasi kenangan cintamu,
tulusmu. Terima kasih ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar